Friday, April 20, 2007

Tetap Bertahan



Beberapa Hal Yang Dapat Mendorongmu Untuk Tetap Bertahan !
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon.
Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi... Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
Tuhan telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap... TUHAN TAHU

***

Thursday, April 19, 2007

KURSI BAPAK YANG KOSONG



Seorang anak perempuan meminta pendeta dari gereja setempat untuk
datang berdoa dengan bapaknya. Ketika pendeta tiba di rumah mereka, dia
dapati si bapak sedang terbaring di tempat tidurnya diatas dua bantal yang
tersusun. Sebuah kursi yang kosong terletak di samping ranjangnya. Si
pendeta tadi berpikir tentu orang itu sudah diberitahukan akan
kunjungannya kerumah itu.
"Saya pikir tentu anda sedang menunggu kedatangan saya, " kata
pendeta.
Orang itu berkata. 'Tidak, tapi siapakah anda?' tanya bapak itu.
Pendeta tadi memberitahukan namanya kemudian melanjutkan, "Saya
melihat kursi yang kosong, jadi saya sangka anda sudah tahu bawa saya akan
datang berkunjung."
"Oh, ya, mengenai kursi itu,"kata si bapak yang kelihatan sakit
payah tak dapat berdiri dari ranjangnya itu. "Bolehkah anda tolong menutup
pintu itu?"

Merasa sedikit keheranan, si pendeta menutup pintu kamar. "Saya
tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapa pun, kepada anak
perempuanku pun tak pernah," kata si bapak. "Tetapi sepanjang umur hidup
saya, saya tidak pernah tahu bagaimana caranya berdoa. Di gereja saya
selalu mendengar pendeta berkhotbah tentang berdoa, tapi itu hanya lalu
saja melampaui kepala saya. Saya berhenti berusaha berdoa sama sekali,"
orang tua itu melanjutkan, "sehingga pada suatu hari kira-kira empat tahun
yang lalu, seorang sahabat baikku berkata kepadaku, "Johnny, doa itu
adalah suatu hal yang sederhana yaitu anda mengadakan percakapan dengan
Yesus. Inilah anjuran saya. Duduklah di satu kursi, kemudian di depan
anda letakkan satu kursi yang kosong, kemudian dalam iman anda
membayangkan Yesus sedang duduk di kursi itu. Ini bukan satu pikiran yang
aneh, karena Dia berjanji, 'Aku akan beserta dengan kamu selamanya.'
"Kemudian anda bercakap dengan Dia seperti caranya anda berbicara dengan
saya sekarang. Jadi saya mencobanya dan saya sangat menyukainya sehingga
saya melakukan hal ini selama dua jam setiap hari. Saya sangat
berhati-hati dalam soal ini. Kalau anak perempuan saya melihat saya
berbicara kepada kursi yang kosong, pasti dia akan jadi senewen atau
gegawang dan akan mengirim saya ke rumah sakit jiwa."

Si pendeta sangat terharu mendengar cerita itu dan menganjurkan
supaya meneruskan pengalaman ini. Kemudian dia berdoa dengan si bapak dan
setelah itu mengurapinya dengan minyak dan kembali ke gerejanya. Dua malam
kemudian anak perempuan itu menelpon pendeta tadi dan menyampaikan bahwa
bapaknya sudah meninggal pada sore hari itu.

"Apakah dia m eninggal dengan tenang?" pendeta bertanya.
"Ya, pada waktu saya akan meninggalkan pada jam dua sore, dia
memanggil saya ke samping tempat tidurnya, mengatakan bahwa dia mencintai
saya dan kemudian mencium pipi saya. Waktu saya kembali dari toko sejam
kemudian, saya dapati bahwa dia sudah meninggal. Tapi ada sesuatu yang
aneh dalam kematiannya. Kelihatannya, sebelum bapak meninggal, dia telah
mengangkat kepalanya lalu membaringkan diri diatas kursi di samping
ranjangnya. Menurut anda apa yang telah terjadi?"
Si pendeta menyeka linangan air matanya dan berkata, "Betapa aku
harapkan kalau kita semua bisa meninggal dengan cara demikian."
Your Personality Is

Idealist (NF)


You are a passionate, caring, and unique person.
You are good at expressing yourself and sharing your ideals.

You are the most compassionate of all types and connect with others easily.
Your heart tends to rule you. You can't make decisions without considering feelings.

You seek out other empathetic people to befriend.
Truth and authenticity matters in your friendships.

In love, you give everything you have to relationships. You fall in love easily.

At work, you crave personal expression and meaning in your career.

With others, you communicate well. You can spend all night talking with someone.

As far as your looks go, you've likely taken the time to develop your own personal style.

On weekends, you like to be with others. Charity work is also a favorite pastime of yours.
You Are a Ring Finger

You are romantic, expressive, and hopeful. You see the best in everything.
You are very artistic, and you see the world as your canvas. You are also drawn to the written word.
Inventive and unique, you are often away in your own inner world.

You get along well with: The Pinky

Stay away from: The Index Finger

Tuesday, April 17, 2007

Ucapan Bahagia versi Iblis



Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka," Matius 5:1-2

Sejak kecil saya sangat suka membaca pasal-pasal "Khotbah Di Bukit",terutama perikop tentang "Ucapan Bahagia" Tuhan Yesus. Namun saya cukup tersentak ketika membaca "Ucapan Bahagia versi Iblis" yang saya terima melalui sebuah email,...

...tetapi di sisi yang lain, " Ucapan Bahagia versi Iblis" ini mengingatkan saya untuk lebih berjaga-jaga, karena saat ini
kita memang hidup di hari-hari yang jahat, dimana Iblis bekerja luar biasa giatnya.

"Ucapan Bahagia versi Iblis" bunyinya kira-kira seperti ini :

---Berbahagialah orang yang terlalu capek karena kesibukan mereka, sehingga mereka tidak punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Mereka adalah anak-anakku yang mengerti kerinduan hatiku yang terdalam.

---Berbahagialah orang yang selalu mengharapkan pujian atas apa yang mereka perbuat. Aku bisa memperalat dan menunggangi ambisi mereka melalui pujian.

---Berbahagialah orang yang memelihara hati yang terlalu sensitif. Dengan sedikit "sentilan" saja mereka tersinggung. Mereka akan kurang bersemangat di dalam bekerja dan akan segera menghilang dalam pelayanan. Mereka ini adalah fansku yang setia.

---Berbahagialah mereka para pembuat masalah. Mereka akan disebut
anak-anakku.

---Berbahagialah orang yang selalu mengeluh. Aku senang karena benih sungut-sungut yang kutabur bertumbuh subur di hati dan lidah mereka.

---Berbahagialah mereka yang egois, suka mementingkan diri sendiri dan tidak peduli pada orang lain. Mereka adalah pengikut-pengikutku yang setia.

---Berbahagialah mereka yang suka menggosip, karena mereka akan menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Ini sungguh sangat menyenangkan hatiku.

---Berbahagialah orang yang mengaku mengasihi Tuhan, tetapi membenci saudara-saudaranya. Mereka akan hidup bersamaku selamanya sampai ke kekekalan.

---Berbahagialah orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan, penganiayaan dengan penganiayaan dan kebencian dengan kebencian. Mereka akan mendapat upah yang sama denganku di kegelapan.

---Berbahagialah orang yang membaca tulisan ini dan merasa isinya pas untuk orang lain dan bukan untuk dirinya sendiri. Dia ada dalam tanganku.

Keputusan untuk masuk ke dalam kelompok orang yang berbahagia menurut versi Tuhan Yesus atau versi Iblis ada di tangan kita! Jika ingin menjadi orang yang berbahagia menurut versi Tuhan Yesus, kita harus hidup dalam ketaatan dan berjaga-jaga seperti halnya kelima orang gadis yang bijaksana (MAT 25:1-13). Jagalah pelita hati kita agar tetap menyala. Isilah minyaknya setiap hari dengan berdoa dan merenungkan firmanNya. (kutipan dari kiriman e-mail seorang kawan)